BURHANI, SUMBER, METODE PENCAPAIAN DAN PARIFIKASINYA
BURHANI, SUMBER, METODE PENCAPAIAN DAN PARIFIKASINYA
Al burhani (demonstratif), secara sederhana, bisa
di artikan sebagai aktivitas berfikir untuk menetapkan kebenaran proposisi (qadliyah) melalui pendekatan deduktif (al-istintaj).
Prinsip-prinsip burhani pertama kali dibangun oleh
Aristoteles (384-322 SM) yang dikenal dengan istilah metode analitik (tahlili); suatu cara berfikir
(pengambilan keputusan) cara berpikir analitik Aristoteles ini masuk ke dalam
pemikiran Islam pertama kali lewat program penterjemahan buku-buku filsafat.
Program penterjemahan dan kebutuhan akan penggunaan metode burhani ini sendiri,
di dasarkan atas tuntutan kebutuhan yang ada. Dan sarjana pertama yang
mengenalkan dan mengunakan metode burhani adalah al-kindi. Metode analitik yang
di kenelkan al-kindi tidak begitu bergema. Meski demikian al-kindi telah
memperkenalkan persoalan kesejajaran antara pengetahuan manusia dan Tuhan, dan
mewariskan persoalan filsafat yang terus hidup sampai sekarang:
1. penciptaan alam semesta, bagaimana terjadinya
2. keabadian jiwa, apa artinya dan bagaimana
pembuktiannya
3. pengetahuan Tuhan yang partikular, apa ada
hubungannya dengan asrtologi dan bagaimana terjadinya.
Metode rasional atau burhani ini semakin masuk
sebagai salah satu sistem pemikiran Islam Arab adalah setelah masa al-Razi. Ia
lebih ekstrim dalam teologi dan di kenal sebagai seorang rasionalisme murni
yang hanya mempercayai akal. dan akallah yang menjadi hakekat kemanusiaan dan
satu-satunya alat untuk memperoleh pengetahuan. Metode burhani akhirnya
benar-benar mendapat tempat dalam sistem pemikiran Islam setelah masa al-farabi.
Metode burhani ditempatkan sebagai metode paling baik dan unggul, sehingga ilmu-ilmu
filsafat yang memakai metode burhani dinilai lebih tinngi kedudukannya
dibandingkan ilmu-ilmu agama.
BAHASA DAN LOGIKA
Persoalan bahasa dan logika muncul ketika terjadi
perdebatan tentang kata Dan makna menurut al syirafi yang ahli bahasa, kata
muncul lebih dahulu dari pada makna dan menurut Abu Bisyr Matta, makna ada
lebih dahulu dibanding kata, begitu pula logika muncul lebih dahulu daripada
bahasa. Makna dan logika inilah yang menentukan kata dan bahasa,
Konsep Matta tersebut diperkuat al-farabi, bahwa
konsepsi intelektual pada dasarnya diambil dari objek-objeb eksternal yang ditangkap
oleh indra. Prinsip kerjanya adalah
1) Adanya
objek-objek eksternal: material maupun nonmaterial
2) Terjadinya
gambaran atau persepsi dalam pikiran
3) Pengungkapan
atas gambaran yang ada dalam pikiran tersebut lewat bahasa atau kata.
Dengan demikian, makna atau logika lebih dahulu dan
lebih fundamental dibanding bahasa, dan wilayah kerja logika berada dalam
tataran pemikiran bukan berada pada kata-kata atau bahasa. Bila dalam pemikiran
manusia telah terbentuk konsep-konsep kebenaran, maka secara simultan akan
muncul kebenaran lain yang sebelunya tidak di kenal. Dengan konsep seperti itu
sekaligus menunjukkan bahwa sumber pengetahuan burhani adalah rasio, bukan teks
atau intuisi
Dengan mengandalkan kekuatan olah rasio, burhani
telah berjasa mengembangkan pemikiran filsafat Islam dan telah membantu
perkembangan epistimologi lain dan metode irfani. Namun, itu bukan berarti
burhani benar-benar sempurna tampa cacat
Comments
Post a Comment